Makan di Restoran Kondom di Bangkok

Disclaimer: konten dewasa. 17+ // Gimana rasanya makan di restoran kondom dan di kelilingi ribuan KONDOM?


Awalnya ngide doang iseng pengan makan disini, yang berujung kita niatin untuk beneran berangkat. Di sebuah siang yang cukup adem di Kota Bangkok, gue dan suami cabut ke BTS Asok, lalu jalan kaki kurang lebih 10 menit dari situ menuju tempat ini. 

Resto yang satu ini adalah salah satu restoran yang paling menarik perhatian. Ini juga resto yang sangat populer dikalangan turis asing di Bangkok. Restoran dengan tema KONDOM. Bangkok nih emang ada-ada aja ya. Dari namanya aja, “CABBAGES AND CONDOMS RESTAURANT”, udah bikin penasaran.

Ada apaan aja di dalamnya, dan gimana rasanya makan di restoran kondom?

 

Makan di Restoran Kondom

 

Semua digagas oleh seorang pria, dikenal sebagai Bapak Kondom di Thailand, bernama Mechai Viravaidya, mantan Mentri Kesehatan Thailand. Di tahun 1974, dia menemukan bahwa sebuah keluarga di Thailand rata-rata punya anak 7 sehingga kalau tidak dibantu oleh perencanaan keluarga yang tepat, populasi di Thailand bisa meledak. Dia kemudian menyatakan bahwa selain pilihan kontrasepsi lain, kondom harus menjadi sesuatu yang normal ditemukan di kamar tidur keluarga-keluarga Thailand, se normal sayur kol (cabbages) di temukan di dapur mereka.

Maka resto CABBAGES AND CONDOMS inipun di didirikan pertama kali di Bangkok sebagai bagian dari berbagai kampanye kondom oleh Organisasi Non Profit yang didirikan Bapak Mechai. 

Kewajiban memakai kondom di serukan bukan hanya untuk membantu menekan angka pertumbuhan penduduk, tapi juga membantu menekan penyebaran HIV/AIDS yang sangat tinggi di Thailand. Tau sendiri kan… wisata seks adalah salah satu daya tarik di Thailand. Belum lagi kebebasan mengespresikan seksualitas di Thailand sangat tinggi – sehingga seks bebas di berbagai kalangan dan usia tidak bisa di hindari.

For your info (buat yang belum tau), ada 18 jenis GENDER berbeda yang di akui di Thailand. Di Indonesia kan cuma 2 gender aja yang diakui nih sampai tahun 2023 ini. Sedangkan Thailand, mengakui jenis kelamin ke 3 dengan variasi 18 gender.

Delapan belas, sodara-sodara!!!!! 

Waktu baru denger, gue berkomentar “hah? 18? apa aja tuh??? Gila…kita paling mentok taunya kan cuma laki-laki, perempuan, lesbian, homoseksual, transgender ladyboy, …..terus sisanya apaan aja ya? 

Kebayang ribetnya. Halah.

Kalau kalian lagi jalan-jalan di Bangkok, kalo merhatiin nih ya, baik di transportasi umum maupun tempat umum lainnya, bakalan sering banget ketemu ama penduduk Bangkok yang variatif. Drag queens, pasangan sesama jenis baik sesama laki-laki atau sesama perempuan yang bermesraan maksimal tanpa canggung, orang yang perawakannya laki banget tapi ternyata perempuan, atau fisik perempuan cantik tapi punya jakun gede dengan dada bidang dan suara bass. Mereka dimana-mana banget dan diterima secara normal oleh masyarakat. Biasa aja… nggak ada yang risih, nggak ada yang mencibir, nggak ada yang ngeliatin. Gue sendiri jujur kadang masih suka nengok sih kalo pas ketemu, karena ya kadang refleks kaget gitu yakan.. sesuatu yang jarang aja kita temui di Indonesia.

Menurut WHO, 80% kasus baru HIV/AIDS di dunia tuh di akibat kan hubungan seks sesama jenis (khususnya sesama laki-laki) dan seks antara transgender perempuan dengan laki-laki. Karena itulah penduduk di Thailand dengan gaya hidupnya yang sangat bebas dalam hal tersebut, beresiko tinggi terkena HIV/AIDS. Kampanye safe sex –pun terus gencar dan habis-habisan.

Nah, kalau kita makan di CABBAGES AND CONDOMS, maka sebagian keuntungannya akan disumbangkan untuk pengendalian HIV /AIDS dan hal-hal lain yang berhubungan dengan program edukasi seks yang aman dan pencegahan penyebaran penyakit kelamin.

So, it’s kinda for a good cause to eat here.

Waktu kita sampai di resto ini, sebagai orang Indonesia yang kadang masih tabu ngomongin tentang seks, rasanya langsung awkward gitu heheheh Senyum-senyum, ketawa ketiwi sendiri dan agak norak to be honest. Langsung foto-foto kanan kiri.

 

Makan di Restoran Kondom
The two of us, makan di restoran Kondom

 

 

Di bagian depan ada spanduk tentang safe sex dan macam-macam kondom, lalu ada beberapa PATUNG/MANNEQUIN TERBUAT DARI KONDOM warna-warni. Ada CONDOM SANTA Claus segala. Jumlahnya bisa ribuan itu kalau semua kondom-nya di pretelin.

Lalu kita berdua diminta memilih untuk duduk didalam atau di beranda luar yang sangat asri. Of course kita pilih di luar. Banyak lampu-lampu besar berbentuk kondom bergelantungan di halaman mereka. Pokoknya kondom ada di setiap sudut deh.

 

Makan di Restoran Kondom

Makan di Restoran Kondom

Makan di Restoran Kondom

Makan di Restoran Kondom

Perwakilan Indonesia hehehe

 

Menu makanan di resto ini terdiri dari berbagai macam makanan khas Thailand dengan harga yang agak tinggi tapi lumayan terjangkau –  standar untuk ukuran resto yang di kunjungi expat di Bangkok.

Tanpa disangka, begitu makanan kita datang, ternyata porsinya cukup besar dan enak loh untuk resto tematik model begini. Salad, green curry dan ayam panggang nya ludes oleh kita berdua. 

Kenyang.

 

 

Setelah bayar, kita kaget karena pas dikasih kembalian, kita dapet 2 buah kondom di dalam buku tagihan. Di restoran normal kadang kan dapet permen tuh, kalo disini dapet kondom! Walau gue dan suami adalah pasangan menikah, dapet ginian tetep aja tersipu malu sambil cekikikan hehehe

Beranjak keluar, masih lagi ketemu satu kotak berisi banyak kondom yang bisa kita ambil untuk dibawa pulang sepuasnya, kalau-kalau aja 2 yang dikasih gratis tadi kurang cukup. HA!

Ada juga sebuah toko oleh-oleh yang bisa kita datangi di pintu keluar kalau mau beli barang-barang bertema kondom. Lengkap deh semua ada.

 

condoms with the bill

 

 

Pengalaman yang menarik. 

Oya tau gak, si kondom gratis itu kan gue taro begitu aja ya di dalam tas. Besokannya, pas lagi belanja dan mau bayar, eh nggak sengaja yang gue cabut keluar untuk bayar ke penjual bukannya uang, tapi kondom! Asli malu nya minta ampun. Si Ibu yang jualan sempet bengong kaget gitu liat gue ngasih dia kondom. Pasti dia mikir “Apa-apaan iniiii???” Untung gue masih di Bangkok, bukan di Jakarta. Kalo di Jakarta udah di pelototin dan dijutekin abis sih fix pasti.. sambil dikira mbak mbak apaan tauk. Ini karena di Bangkok, masih banyak kali ya yang lebih ajaib ketimbang beli mangga bayar pake kondom, jadi ya si Ibu abis itu cuma senyum-senyum aja. Gue yang malunya kebawa sampe pulang Jakarta. Adeeuh.

Gimana Guys, kalian mau makan makan di restoran kondom ini juga nggak kalo ke Bangkok? Tell me what you think of this restaurant di kolom komen ya…

Yang mau baca cerita seru lainnya di Bangkok, follow blog ini pakai email ya. Thank you!

FOLLOW Blog ini untuk update tulisan travel.

write your email here.

Interesting choices to travel make for interesting stories

Olivelatuputty.com/blog @shiningliv

 

(10) Comments

  1. Maaaaaauuuu pastinyaaa . Aku kan penyuka tempat2 unik ga biasa gini mbaaaa. Thailand mah memang keren sih kalo utk tempat unik.

    Seru nih pasti DTG ke sini, ntr kalo ke Bangkok lagi Ama suami mau kami samperin. Walopun kami juga ga pake kondom sih Krn yg KB aku .

    Itu lucu amat ada pilihan military size dan politician .

    1. Hahaha yes, mampir sini kalo ke Bangkok Mba walau gak butuh kondomnya, lumayan pengalaman ketawa2nya… hehehe

  2. Hastira says:

    Mantap, unik tempatnya

    1. Yes,and thank you for reading:)

  3. wwkwk lucu banget ada2 aja ya thailan, tapi unik juga sih baru tau aku ada restoran dengan konsep begini

    1. Iya Mba Lila, ada2 aja ya.. kalo di Indo nggak mungkin kayaknya hehehe

  4. Tommy says:

    Exciting place, must visit, thank you for the insight !!!

    1. Yes! thank u for reading:)

  5. syahra says:

    yang penting makanannya enak ya kak

    1. Hallo:) thank u for reading! yes enak kok decent banget jadi nggak kecewa juga:)

Post Your Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

error: Content is protected !!

FOLLOW OLIVE'S TRAVEL BLOG  

free travel stories & ideas, directly to your email

 

Success! Please open your EMAIL and click "CONFIRM FOLLOW"

There was an error while trying to send your request. Please try again.

You have subscribed. An email will be sent for you to CONFIRM. Thank You