Kuliner Tengkleng Klewer Bu Edi Solo, Antara Tengkleng & Memori

Ibu Nila memandang kami sekeluarga sambil menangis. “Dia padahal bilang ke saya pengen balik ke Solo… pengen banget makan Tengkleng Klewer Bu Edi. Itu kesukaan dia. Dia bilang itu ke saya waktu terakhir saya jenguk. Tapi ternyata belum sempat kesana, udah keburu dipanggil Tuhan”, cerita Bu Nila sembari menyeka air matanya berkali-kali. 

Aku diam disitu, mendengarkan. Terasa wajahku basah dengan air mata. Wajar lah aku berduka karena bu Nila sedang bercerita tentang salah satu “last wish” kakak kandungku. 

Aku tau kakakku, Nona, doyan kulineran. Suka banget. She was a true foodie. Satu hal yang aku nggak akan pernah lupa ialah her love of food and how she enjoyed her every meal. Tapi aku baru tau hari ini tapi kalau dia suka tengkleng, dan ada tengkleng favoritnya di kota Solo, tempat kami sekeluarga dulu pernah tinggal 6 tahun lamanya. 

Ibu Nila ini sahabat kakakku yang tinggal di Solo. Sering memang Nona ke Solo mengunjungi Ibu Nila. Mereka sahabatan sudah cukup lama, semenjak kuliah S2, sebelum kakakku pindah dan tinggal di India. Waktu sakit, kakakku memutuskan untuk pulang dari India ke Indonesia. Ibu Nila sempat datang ke rumah untuk menjenguk, beberapa minggu sebelum akhirnya Tuhan panggil kakakku pulang.

Aku berbisik dalam hati. “Aku musti ke Solo. Dan aku akan makan di situ, untuk Nona”.

Dan bisikan tekad itu tiba hari ini, tidak sampai satu bulan sejak kepergian kakakku. Aku di Solo. Aku dan suami road trip PP Jakarta-Malang, mudik Natal dan Tahun baru 2020. Dalam perjalanan pulang menuju Jakarta, sengaja kita mampir ke Solo. Dari awal, kita memilih road trip-pun dengan niat khusus, yaitu supaya bisa berhenti di Solo, dan makan tengkleng ini.

tengkleng klewer bu edi
pics from our road trip // pp Jakarta Malang

 

Setelah parkir mobil, kita berdua mencari dimana posisi tengkleng klewer bu Edi. Kita diberitau letaknya yaitu di taman parkir pasar klewer, tapi kok sangat tidak meyakinan.

Inikah tempatnya? Kok dibawah nama Ibu Edi ada dalam kurung nama ibu Tri? Ini palsu kali ya… trus kok jam bukanya ditulis jam setengah 1 siang? Google bilang buka jam 10. Di google juga lokasinya di gapura bukan di parkiran.

Aku dan suami kebingungan di depan tenda itu.

Kita bedua berjalan kesana sini sambil terus mencari info tambahan dari google tentang si tengkleng ini.

Di salah satu artikel, aku menemukan bahwa Tengkleng Bu Edi ini sudah buka dari tahun 1971. Awalnya Tengkleng Bu Edi berada di bawah Gapura Klewer tetapi semenjak adanya peraturan terhadap pedagang yang tidak boleh berjualan di bawah gapura merekapun pindah di Pendopo Taman parkir Pasar Klewer. Kita juga baru tau bahwa usaha tengkleng ini diteruskan oleh anak Bu Edi yang pertama yang bernama Sulistri. Ah, itu menjawab semua, termasuk nama “Mbak Tri” dalam kurung itu tadi.

Berarti kita di tempat yang tepat.

Kita masuk lalu mengambil tempat duduk yang kosong di pojokan kanan depan dan langsung diberi nomor antrian. Lumayan, dapat antrian nomor 7.

Sepertinya baru duduk sebentar, tempat ini tiba-tiba dipenuhi orang banyak yang mulai ikut antri. Bangku-bangku penuh, pembeli pun mulai berdiri di daerah luar. Wah, gini banget ya ternyata. Sembari menunggu, orang-orang memesan makan dan minum dari lapak sebelah yang sudah sedari tadi buka. Kecipratan laris si bapak.

Jam 12 kurang, ibu-ibu rombongan pembawa panci-panci besar berisi dagangan tengkleng pun tiba. Mereka siap-siap, sementara antrian bertambah dan bertambah. Untung tadi aku dan suami memutuskan untuk menunggu dan nggak pergi kemana-mana tadi. Kalau saja kita kabur jalan-jalan dulu, entah dapat nomor antrian berapa. Kebagian pun mungkin tidak.

Jam stengah 1 kurang, mereka mulai memanggil nomor antrian.

Satu pincuk mereka jual seharga 50 ribu. Isinya bisa request loh. Aku perhatikan orang-orang sebelumku permintaannya spesifik banget, sesuai selera masing-masing. Rata-rata membeli lebih dari 1 pincuk per orang. Aku dan suami beli 3 porsi, satu porsi standar, yang satu hanya daging tanpa jeroan, yang satu lagi tanpa nasi, hanya tengkleng ekstra untuk suami.

Kebetulan, tengkleng juga salah satu makanan favorit suamiku.

tengkleng klewer bu edi

tengkleng klewer bu edi

tengkleng klewer bu edi
me, waiting for my Tengkleng

 

tengkleng klewer bu edi

tengkleng klewer bu edi

tengkleng klewer bu edi

tengkleng klewer bu edi

Akhirnya, aku bisa menunaikan pergi kuliner ke tempat yang di mention kakakku ke sahabatnya.

Rasanya enak, walau menurutku pribadi tidak se-spekatuler antriannya, but I enjoyed my food for my Sister, and gave thanks for being able to be here for her.

Setiap suapan, teringat memori kakakku. Perempuan dengan hati paling murni dan paling baik yang pernah aku kenal. Dia pergi ke India, mengabdikan hidupnya demi orang lain yang membutuhkan. Caring for the poor, the sick, the forgotten and the lost in Calcutta India. She was an angel, gone too soon.

AHH, Baru kali ini aku kulineran tapi sentimentil banget rasa hati. Tengkleng Klewer Bu Edi, antara tengkleng & memori.

I am thinking of you Non. I am posting this on my blog exactly on your birthday (27/01). I know you are happy now with Jesus, and I miss you always. And just like what I said to you the last moment we met before you went to heaven: I LOVE YOU.

In memory of  : Elisabeth Latuputty (Nona) 1973- 2019

tengkleng klewer bu edi
Aku dan NONA – (left) at our house in SOLO, (right) at our Brother’s wedding party in Bandung

Scroll ke bawah to leave your comments.

There are memories that time does not erase… Forever does not make loss forgettable, only bearable. 
Cassandra Clare, City of Heavenly Fire

olivelatuputty.com/blog – @shiningliv

(4) Comments

  1. Hug Ka Olive stay strong ka

    1. thank u Elsa…

  2. Evelyn says:

    RIP Kakak Nona…

    1. thank u Evelyn..

Post Your Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

error: Content is protected !!

FOLLOW OLIVE'S TRAVEL BLOG  

free travel stories & ideas, directly to your email

 

Success! Please open your EMAIL and click "CONFIRM FOLLOW"

There was an error while trying to send your request. Please try again.

You have subscribed. An email will be sent for you to CONFIRM. Thank You