Let me start by saying this: I have never seen anything like this before. Okay, ngeliat marathon udah pernah. Tapi berada di tengah kemeriahan marathon yang sperti ini, baru sekarang seumur hidup. Bayangkan ratusan ribu masyarakat berdiri di kanan dan kiri jalan sepanjang jalanan di kota London, 42 km jauhnya, menyemangati sekitar 40 ribu pelari yang ikut lari di London Marathon tahun ini. (FYI, hanya kategori full marathon -42.195 km- yang ada di London Marathon).
to watch our marathon VIDEO straight away, klik disini sekarang
Orang-orang yang datang ini bisa anggota keluarga, teman, tapi banyak juga random people yang datang untuk memberi semangat. Mereka bawa umbul-umbul, pakai berbagai jenis kostum warna warni, bawa drums, dan atribut lainnya. Persis seperti pesta rakyat besar-besaran.
Dan yang paling seru ialah semua orang ini akan menyemangati SIAPAPUN yang lewat, menyebut nama-nama pelari tersebut. Rata-rata para pelari memang sengaja menyablon nama mereka di kaos yang mereka pakai.
“You can do it John!”
“Come on Jim!”
“You rock Matt!”
“Don’t give up Ron, 20 km to go!!!!”
“Come on 90345!”
Kenal nggak kenal, nggak perduli. Yang penting memberi semangat. Dari sekedar teriak, memberi high fives, atau bahkan sengaja membawa buah-buahan dan air minum untuk ditawarkan kepada pelari yang terlihat haus atau lapar.
Suasana yang luar biasa.
Satu hal yang harus diketahui tentang London Marathon. Lebih dari 90% pelari, berlari untuk charity/ penggalangan atau untuk suatu tujuan sosial tertentu. Ada yang berlari untuk Yayasan Tuna Rungu, untuk Kanker Payudara, untuk AIDS, untuk WWF dan berbagai tujuan lainnya. Mereka akan pakai baju atau atribut yang menunjukkan tujuan dari marathon mereka.
Selain atribut sosial, banyak juga pelari yang sengaja pake kostum aneh-aneh! Gue sampe mikir, gila nih orang-orang apa bisa ya lari pake kostum ajaib begitu.
And there was me, seorang perempuan Indonesia yang hadir ditengah kerumunan massa, ada disini karena mendukung suami, yang pertama kalinya ikut serta lari di London Marathon.
London Marathon adalah satu dari enam World Marathon Majors atau marathon paling bergengsi di dunia. Dan bisa dibilang, London Marathon (dan Boston Marathon) berada di peringkat terpenting. Bisa ikut serta juga nggak sengampang daftar dan bayar. Tapi harus masuk daftar tunggu khusus dan mengikuti undian tersendiri. Jadi ketika terbuka kesempatan bisa ikut, suami langsung serius mempersiapkan diri. Dari Indonesia, tahun ini ada 12 pelari yang terpilih untuk ikut serta.
H-6
Sampai di London, suami menyiapkan jadwal latian lari beberapa kilometer perhari setiap jam 10 pagi (karena di hari H, lari akan dimulai jam 10 pagi) – sekaligus aklimatisasi. Aklimatisasi ialah adaptasi fisik dengan suhu sekitar. London di bulan April ini lagi dingin-dinginnya. Udara pagi bisa drop ke 0-5 derajat Celcius dengan angin super dingin dan sesekali hujan. Kalau nggak biasa/dibiasakan, bisa gawat.
Lokasi lari sangat mudah ditemukan di London. Taman-taman di tengah kotanya luar biasa luas dengan jalur lari yang nyaman, lengkap dengan pemandangan hijau sejauh mata memandang. Orang lokal di London juga sepertinya sangat hobi lari. Pulang kerja tiap sore, masih dengan bawa backpack, mereka tinggal ganti baju dan sepatu, lalu RUN!
H-4
Kita berangkat untuk mengambil race pack di ExCel – London Timur. Disini bukan cuma mengambil race pack, tapi ada juga Expo London Marathon yang digelar 4 hari. Seluruh hal berhubungan dengan marathon ada disini. Diskon besar-besaran produk terbaru sponsor barang olahraga – salah satunya ialah sponsor utama yaitu Adidas, penjualan semua alat kesehatan, sablon kaos untuk lari marathon, games-games seru, tempat foto-foto keren, pameran semua hal yang berhubungan dengan marathon di tahun-tahun sebelumnya, dll. Sangat masiv dan SERU!!!! Bisa berjam-jam dihabiskan di sini.
Disini juga kita dapat info bahwa uang terkumpul dari marathon tahun ini untuk charity ialah sebanyak hampir 17 juta Pounsterling atau sekitar 320 Milliar Rupiah. Wow.
H-2
Sementara gue menggila menghabiskan hari-hari exploring habis kota London, suami lebih banyak menghabiskan waktu istirahat di apartemen dan carbo loading – atau makan makanan yang mengandung karbohidrat, bukan protein.
Dia juga memastikan semua yang dibutuhkan di hari H siap digunakan:
Hidrasi.
Hidrasi adalah wajib sebelum, selama dan sesudah berlari. Air biasa nggak cukup. Harus minuman yang mengandung ion dan mineral. Karena sepanjang latihan di Jakarta, jagoannya ialah Pocari Sweat, jadi kita bawa Pocari Sweat di koper sebanyak-banyaknya. Niat!
Sepatu.
Suami yang adalah Coach untuk pelari dan Sport Physio selalu menegaskan kalau sepatu nggak boleh ganti-ganti merk dan jenisnya selama latihan Marathon. Harus sepatu yang sempurna dan paling cocok. Pilihan suami, Adidas Ultra Boost.
Apparel.
Suami harus memakai penghangat tubuh bagian lengan dan betis supaya bisa memaksimalkan performa. Karena itu ada Compress Sport.
Gadget.
Gadget penting banget untuk mengukur kecepatan, waktu, dan lain-lain. Karena itu ada Garmin Watch, yang harus dipastikan ready dibawa lari.
Hari H
Dan hari yang ditunggu-tunggupun tiba.
Jam 6 pagi suami sudah siap dengan seluruh perlengkapan. Dia sempet panik nyari kartu kendaraan umum – oyster card– yang entah nyelip dimana. Wah wajar nih yang begini-begini. Pasti karena deg-degan, kadang barang penting bisa mendadak lenyap. Setelah akhirnya gue kasih pinjem aja Osyter Card gue, suami berangkat di pagi berkabut, hujan dan super dingin – nyaris 0 derajat Celcius. Brrrr.
Tantangan tersendiri untuk bisa lari dalam cuaca seperti ini.
Pengen banget sebenarnya bisa nganter, tapi daerah para pelari Start yaitu di Greenwich, steril untuk umum. Hanya para pelari marathon yang boleh ada di sana. Gue cuma berdoa dan duduk di depan BBC sambil sarapan dan selimutan. BBC menyiarkan langsung semua acara London Marathon dari persiapan sampai beres.
Satu lagi yang kita sebagai keluarga bisa lakukan, yaitu mendownload aplikasi London Marathon. Aplikasi ini memantau keberadaan pelari dari garis start sampai finish. Cukup masukan nama, kita bisa langsung tau dia berada di km berapa, kecepatannya berapa, dan info lainnya. Very handy!
Berdasar informasi marathon yang super lengkap, gue merencakan beberapa lokasi utama untuk ‘mencegat’ suami, diantaranya yaitu di London Bridge dan sekitar London Eye. Berharap banget bisa ketemu suami pas lagi lari dan bisa kasih dukungan buat dia.
Kurang lebih jam 9 pagi, suami kirim pesan bahwa dia sudah siap di garis start beserta puluhan ribu peserta lain. Ada beberapa selebriti Inggris terkenal ikut lari tahun ini. Kabarnya juga akan ada Pangeran Harry dan keluarga kerajaan yang akan memberi semangat di tengah rute sekaligus memberi medali untuk pemenang.
10.00 am
As for me, sekitar jam 10 ketika pelari start, gue berangkat dari apartemen.
Di sepanjang jalan dan waktu naik kereta, gue yang jelas-jelas pake atribut supporter, diberi senyuman tulus oleh banyak sekali orang. Para turis maupun orang lokal di London memang sangat menghargai apapun yang berhubungan dengan London Marathon.
Gue pun mulai berjejal dengan para supporter lain di lokasi-lokasi yang sudah gue rencanakan. Oh tapi ada daya seorang perempuan dengan tinggi badan kurang dari 160 cm, di tengah kerumunan bule-bule bertubuh super tinggi. Udah coba sikut kanan kiri tetep nggak berhasil berdiri di lapisan paling depan. Yang ada cuma jinjit di barisan belakang. Nggak keliataannn… hiks. Tetap usaha, gue naik kereta bawah tanah pindah ke beberapa lokasi lain, tapi nasibnya serupa. Hampir… hampir menyerah.
12.30 pm
Terlihat di aplikasi, suami sudah lari mendekati KM32 yaitu sekitar daerah “Temple” – London. Kejaaar!! Kali ini nggak boleh lolos lagi.
Beruntung ketika sampai, tempat ini tidak seramai lokasi-lokasi sebelumnya. Gue pun berhasil mendapat spot lengang berdiri paling depan, sehingga bisa leluasa memberi semangat para pelari sekaligus menunggu suami lewat! HORE!
Berdiri disana memakai kaos bertulis nama suami, gue menyaksikan para pelari lewat, dan tanpa terasa air mata mulai menetes😰. Banyak diantara mereka – seperti yang sudah gue cerita sebelumnya – yang menyablon nama Yayasan sosial atau bahkan wajah anggota keluarga mereka yang menderita sakit atau cacat atau dalam kondisi spesial lain, di kaos yang mereka pakai. Anggota keluarga / Yayasan itulah yang menjadi alasan mereka berlari. Mulia sekali mereka👼.
Banyak yang terlihat sudah tidak sanggup lari lagi tapi tetap berjuang walau sudah kepayahan. Tak sedikit yang keram dan berjalan tertatih, tapi terus maju. Bahkan gue melihat beberapa pelari yang berusia lanjut – diatas 70 tahun! Alasan dan kegigihan mereka membuat gue menangis. Ah, kan jadi cengeng…
Gue terhanyut dengan orang-orang lain meneriakkan kata-kata semangat untuk mereka. Dan tiba-tiba, suami kesayangan lewat!!
Aaaaa!!! It’s him!!! GO MATIAS!!!!!!! Dia menengok, tersenyum sambil terus berlari.
02.00 pm
Gue jalan melewati taman terus lanjut mencari suami di garis finish bertempat di pelataran Buckingham Palace. Kita sudah janjian untuk bertemu di wilayah meet and greet runners bagian C – karena garis finish utama tertutup untuk umum. Suasana finish sangat sibuk sekaligus penuh tawa dan haru diwaktu yang bersamaan.
Setelah jalan cukup jauh, there he was! My Marathon Hero! Suami berhasil menjadi finisher dengan menciptakan personal best record dengan catatan waktu 03:48:48.
I am so proud of him! Targetnya tercapai, bahkan lebih.
Beberapa waktu kemudian, kita bertemu dan bergabung dengan beberapa teman dari Indonesia lain yang juga menjadi finisher lari di London Marathon ini, lengkap dengan keluarga mereka, dan kemudian pergi ke resto terdekat untuk merayakan.
Satu hal yang unik, di hari H ini, siapapun yang jadi finisher di London Marathon GRATIS naik transportasi publik seluruh London, cukup dengan menunjukkan medali. Di keesokan harinya, medali finisher juga bisa dibawa ketika jalan-jalan keliling London, karena akan mendapat diskon 20%-80% makan di banyak resto, bahkan boleh makan gratis di tempat-tempat tertentu. Sedap.
Buat gue pribadi, menjadi salah satu spectator dari London Marathon kali ini adalah pengalaman tak terlupakan. Emosional dan membanggakan. Atmosfernya yang luar biasa benar-benar istimewa. I will never forget it. Semoga ada catatan lari di London Marathon di tahun-tahun berikutnya.
And one more time, congratulations, Hubby! Cheers!
(to leave comment and to watch video, scroll down)
WATCH Our London Marathon Video:
Catatan dari London Marathon – ekstra:
-Sejak tahun 2010, karena sponsorship, London Marathon dikenal dengan sebutan lengkap “Virgin Money London Marathon”.
-Selain untuk umum dan elit, London Marathon juga diadakan untuk atlet di kursi roda
-London Marathon ada sejak tahun 1981
-London Marathon adalah pemegang rekor Guinness World sebagai event pengumpulan dana terbesar di dunia.
-Di London Marathon tahun 2016, ini ada seorang meninggal dunia karena serangan jantung di tengah-tengah lintasan. (to read the news click here)
Mau tulisan tentang London berikutnya langsung ke Inbox kamu?
Once you start, only the finish line can stop you! – M.I
olivelatuputty.com/blog @shiningliv
Kapan marathon di us olive 🙂
hei girl! miss u!!!!! ahh, thanks for reading my blog! semogaaaa suamiku bisa ikut marathon di US soon, karena emang udah diniatin tuh ama dia, semoga taun depan ya… SF or Boston tapi pasti bakal mampir di LA supaya kita bisa nongkrong lagi! bless u! salam buat hubby ya!
Hebat marathon jauh banget sampe ke Uk, yang di Indo udah pernah coba yang mana?
hehe dia emang niat banget Kezz… di Indo mungkin kalo jadi di Bali bulan Agustus ini… thanks for reading!:)
Waahhmimpi dari dulu mau ikut london marathon selamat ya mbak
halo Cika.. coba daftar aja ikut undiannya Cika, siapa tau bisa ikut di tahun-tahun depan. Anyway thank u for reading:)
Olvie nya nggak ikut lari hahahah
hahaha nggak dulu kalau marathon.. maybe someday in the future hehehehe
seru Olive…congratulation
ah thank u so much! and thanks for reading ya…
Wih kerem marathonnya sampe ke London
hehe iya nih niat bener…:D thanks for reading:)
What is your next destination?????
haha belom tau Ne.. we’ll see..
Liputannya kereeen bingiiittssss…….!!! Proud of u..and ur husband also….!!!
thank u so much Non.. bless your heart!
yuhuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
blognya Makin sru
ga sabar baca blognya ka olive selanjutnya
yeaaaayyyy
gbu
Magdalicious… makaciw yaa udah baca… semoga gue rajin nulis lagi ya, dan semoga kita cepet ketemuan! heheheh GBU too:*
Top bgt, liv, matias bisa lari selama itu, 3 jam lebih.. phew.. bayangin aja, kakiku dah pegel duluan.. hahaha.. next time ada kesempatan lagi, gak pengen marathon berdua?! 😀
kak Erlyn!:)
thanks for reading kak… iya aku salut banget ama dia, bisa lari begitu.. latiannya tiap hari kak! rajin n disiplin dia…maybe someday bisa marathon berdua sih, tapi mungkin yang 10 km atau 21 km dulu, bukan yang 42 km.. bisa finish besoknya kalo aku.. ampun deh hehehe