Kali ini gue akan nulls tentang Spot Favorit di Kyoto versi gue. Tiap kali ada teman ke Jepang pertama kali, pasti nyebut KYOTO sebagai kota favorit. Termasuk saya. Sukkkaaaak ama Kyoto, soalnya Jepang banget. Sementara kota besar lain di Jepang kayaknya udah modern banget, Kyoto mengembalikan memori ke Jepang klasik kayak yang kita lihat di film Oshin. (ketahuan banget nih umur yang lagi cerita…😂😅 ).
Perjalanan ke Kyoto ditempuh nggak nyampe 15 menit dari Osaka soalnya naik Shinkansen. Gila ya nih kereta cepet bangettt. Baru duduk, liat-liat eh loh udah nyampe!
to skip the story, and watch the video straight away, click here
Terminal utama Kyoto-nya sih sangat jaman sekarang banget.. tapi begitu mulai naik bus umum keliling kota langsung nuansa klasiknya mulai berasa. (di Kyoto transportasi utama nya ialah bus kota – ingat ya.. bus kota, bukan taksi! Ini peringatan serius soalnya nyobain naik taksi di Kyoto muter-muter nyari alamat dan pas liat argo-nya hampir pingsan karena mahal nggak kira-kira. Ampun pak Sopir… ampunnn.. Pokoknya jangan berani naik taksi di Jepang kecuali loe kebanyakan duit atau lagi super kepepet!).




Seperti gue bilang diatas, gue mau tulis tentang spot favorit di Kyoto menurut pendapat pribadi. Ada lima nih:
#Golden Temple
Ada lebih dari 1500 kuil/temple/tempat pemujaan dewa di Kyoto. Sadis! Tapi yang satu ini jelas juaranya. Nomor satu. Dilapisi oleh emas murni, Golden Temple atau Kinkaku-ji ini bisa dibilang sebagai temple paling cantik. Kalau emasnya di lebur dan dikasih makan orang susah, gue rasa kemiskinan di beberapa negara bisa diatasi selama beberapa bulan. Yakale!😛 Tentunya banyak yang kesini untuk satu tujuan: foto! Soalnya siapapun yang motret, dari angle manapun, temple ini akan terlihat fotogenik kayak di wallpaper saking bagusnya aslinya.
Selama disini gue cuma ngucap : “aduhh bagus banget sikk…aduh ini tempat bagus banget ya…” (in repeat)

#Fushimi Inari
Banyak orang yang kalau cuma bisa ngabisin beberapa jam di Kyoto akan memilih untuk kesini aja, soalnya ngetop banget! Bukan cuma karena ini salah satu peninggalan sejarah dunia, bukan juga karena salah satu adegan film “the Last Samurai” ada disini, tapi karena adanya lebih dari 10 ribu gerbang atau TORII Jepang berwarna oranye yang tertata rapih -dan sangat amat fotogenik. (Lagi-lagi karena foto! haha😹). Di masing-masing torii ada tulisan Jepangnya – yang gue baru tau sebagian adalah nama dari perusahaan yang mendonasikan uang supaya gerbang itu bisa berdiri (bagian dari ritual penyembahan kepada dewa). Tapi dengan kata lain, deretan torii ini mirip papan iklan sebenernya.
Anyway, kalau udah nyampe sini, rugi kalau nggak sekalian ngasih waktu untuk mendaki ke atas. Fushimi nih lokasi nya diatas gunung gitu. Dan ada ribuan anak tangga yang kalo dinaikin terus bisa sampe di atas gunung untuk ngeliat Kyoto dari ketinggian. Gue dan suami hiking ke atas dan nungguin matahari terbenam di atas. Cakep deh pemandangannya, apalagi pas lampu kota mulai nyala satu-satu. Oh so pretty.
Diatas juga lebih dingin hawanya. Nahhh tapi pas baliknya tuh cukup horor!! Karena udah gelap banget, lampunya jarang ada, dan kita harus ngelewatin torii – plus ngelewatin beberapa kuburan yang ada disitu. SEREM! asli, serem. 😩😅👽



ps: jangan lupa bawa air minum sendiri kalau memang niat mau mendaki keatas karena vending machine-nya makin keatas makin mahal harga air-nya & naik ke atas tuh butuh waktu lama loh bisa sampai 3-4 jam! Olahraga!!
#Arashiyama

Arashiyama adalah lokasi tempat hutan bambu atau bamboo forest yang sangat terkenal di Kyoto. Pastinya salah satu spot favorit di Kota Kyoto buat kebanyakan turis. Bambu sih sebenernya di Cikarang juga banyak yaa, gue tau, tapi yang disini ikonik banget plus ditata sedemikian rupa jadinya indah aja diliat – nggak dibiarin tumbuh sembarangan – bikin kita serasa ada di dunia lain. Rimbunnya bambu ngebuat rasa tempat ini juga menjadi sangat misterius, apalagi pas kita sampai lagi hujan rintik-rintik. Rasa norak yang timbul dalam hati semakin menjadi-jadi. 😛
Katanya kalo kesini pas lagi sepi, kita harus tutup mata lalu mendengar bunyi angin yang melewati pepohonan bambu. Bunyi-nya sangat khas dan unik katanya sampai-sampai menurut pariwisata Jepang, ini merupakan bunyi yang wajib dilestarikan. Widih kayak apa tuh ya? Gue sendiri sih perasaan nggak denger apa-apa waktu itu. Kurang fokus.

Nggak jauh dari hutan bambu ada stasiun tempat boarding “Sagano Romantic Train” atau “kereta romantis” yang juga terkenal di Arashiyama.
Ini adalah perjanalan kereta selama 25 menit menempuh 7,3 km – melewati hutan dan sungai. Keretanya sejenis kereta kuno jadi menimbulkan kesan yang romantis untuk kita para penumpang. Denger-denger kalo lagi musim semi atau gugur, pemandangannya super spektakuler disini. Sayangnya kita datang pas musim hujan, jadi pemandangannya nanggung. Tapi walau nanggung tetap berkesan kok.
Oya, orang-orang biasanya beli tiket PP untuk naik kereta romantisnya, tapi gue dan suami memutuskan untuk one way aja (harus bayar cash, nggak bisa pake kartu apapun seharga 630 Yen per orang). Jadi begitu sampai ke stasiun tujuan di Kameoka, kita langsung pindah ke stasiun lain (15 menit jalan kaki) untuk naik kereta umum pulang ke kota. Fyi, lokasi Arashiyama ini bukan ditengah tengah kota, melainkan sekitar 40 menit perjalanan naik bus.


#Kiyomizu-dera
Ini tempat keren banget. Bukan, bukan soal temple-nya, tapi scenery disekitarnya! Aduhhh, bener-bener seneng mojok disini sambil celingukan kanan kiri. Kece!

Untuk bisa sampe disini, kita cukup jalan kaki aja dari daerah Gion. Jalan kakinya sekitar 20 menitan dan agak menanjak jadi siap-siap keringetan begitu sampai. Tapi worth it banget kok! Di kanan kiri sepanjang perjalanan banyak banget orang-orang jualan segala macem cemilan dan barang khas Jepang untuk oleh-oleh.


Lagi-lagi gue diinfo-in kalo musti balik kesini pas musim semi atau gugur untuk keindahan maksimal; tapi well, sekarang aja udah oke kok.
Fakta mengagetkan gue dapetin disini tentan sebuah kepercayaan warga setempat bahwa loncat dari balkon atas kuil ini ke bawah – dalam kata lain ya melakukan percobaan bunuh diri – akan membawa keberuntungan untuk orang itu – kalau dia nggak mati. Ini bikin gue sangat bingung sekaligus takjub karena ternyata jumlah orang yang nekat loncat ke bawah disini udah sangat banyak! Haahh gila ya.. Kalau mati gimana? Hidup pun kan masih ada resiko cacat. Untungnya ada di sebelah mana? Hadeuuhh ada-ada aja. smh.😟
#Gion
Last but not least, Gion. Gion posisinya di tengah kota. Banyak banget rute bus umum di Kyoto yang melewati Gion, jadi gampang nemunya kalau mau kesini. So much to remember about this place for me personally.
Dikenal sebagai pusat Geisha di Jepang, gue sendiri menjajal untuk jadi Geisha disini (cerita tentang ini akan gue tulis terpisah lain waktu ya). Distriknya nggak gede-gede banget tapi selalu padat sama turis karena kisah-kisah sejarahnya yang sangat kental. Disini ada tempat pertunjukan Gesiha, restoran, bar, toko, tempat tea ceremony, tempat belajar keramik, dan masih banyak lagi. Intinya, wajib mampir kalau ke Kyoto.
Foto-foto dibawah adalah beberapa hal yang biasa ditemuin di Gion:






Okay, pastinya Kyoto has much much more dari 5 Spot Favorit di Kyoto yang gue sebutin diatas. Tempat makan enak di Nishiki Market, kuil dan spot bagus yang tersebar di seluruh kota, tempat mandi umum air panas atau Onsen, -yang untuk pertama kali-nya juga gue coba disini-, dan lain-lain. Tapi kalo diceritain satu-satu kepanjangan ntar tulisannya. Nyusul deh ya.✌️
How about you? What’s your fave spot in Kyoto?
Tinggalin komen-nya di bawah ya. Dan kalau mau follow blog (terima cerita travel langsung di email kamu) tinggal masukin email disini :
Tonton VIDEO di KYOTO, klik disini
Seeing new things in new places will help us enlarge our little world –
olivelatuputty.com/blog – @shiningliv
asik nih ada info khusus kyoto, tempat yg ke skip pas lg k jpn. tqu
ahh baru ngeh ada comment ini… youre welcome hehehe
foto-fotonya bagus mba
thank u for reading and thank u for the compliment Adi:)
Greattt . is this site use Base from Weebly ?
foto-fotonya cakeup
thank u so much!! i appreciate it!
saya juga suka Kyoto semoga bisa kesana lagi
thanks for reading… yes amin, semoga bisa balik lagi ya bu Yuli…
love ur writing olive!
thank u for reading Rianna:)