Waktu pertama kali liat foto tempat ini di instagram, I said to myself “Wah musti kesini nih!!!” . Dan doa gue dijawab Tuhan. Hanya selang beberapa waktu, di bulan Oktober 2017 gue dapat kesempatan terbang terbang ke Kupang dan lanjut naik kapal menuju Pulau Sabu Nusa Tengga Timur dan sekarang udah duduk di mobil, dalam perjalanan (semoga) ke tempat ini.
Kenapa semoga?
Karena gue gak tau sama sekali ini tempat namanya apa. Gue cuma bisa mendeskripsikan bentuknya kayak apa ke driver yang membawa kita.
“Pokoknya bentuknya kayak bukit kapur batu gede banget gitu Pak…keren banget pokoknya…”
Gue sebenernya udah save foto dan namanya di Instagram, tapi ternyata begitu sampai Pulau Sabu nggak dapat sinyal sama sekali provider XL nya.. jadi nggak bisa buka instagram untuk ngecek. Hiks.
Si bapak supir nggak banyak omong cuma ngangguk2 aja dan bilang bahwa dia tau yang gue maksud dan kesanalah kita akan berangkat.
Oh ada satu hal penting yang kalian harus tau tentang perjalanan kesini. Jalanan yang kita tempuh SUPER HANCUR bin rusak berantakan. Murni off road. Kita kebanting banting kayak karung beras di belakang. Oleng kanan kiri naik turun loncat sampe kejeduk kaca. Kita ketawa ketawa di mobil, bukan karena menikmati kengerian tapi ketawa grogi. Biar suasana ngggak tegang tegang amat.
Saking rusaknya jalan kesini, dua mobil rombongan kita yang lain memutuskan untuk parkir jauh dari lokasi dan melanjutkan jalan kaki. Sedangkan mobil kita, HAJAR TERUS!!!! Pak Lius sopir kita memang juara umum – mungkin cita cita nya dulu pengen jadi driver tong setan – bisa loh dia bawa mobil kita sampe di lokasi dalam keadaan selamat fisik. Mental sih agak terguncang sedikit …..
Anyway, begitu gue liat dari mobil pemandangan di depan mata, YES ini betul tempat yang gue cari!
Nama tempat ini ternyata adalah KELEBBA MAJA (Kelebba Madja), berlokasi di Desa Raerobo Pulau Sabu bagian Barat, kurang lebih satu jam lebih perjalanan dari Seba, ibukota Sabu atau sekitar 2 jam dari tempat kita nginep, di Kuji Ratu Sabu Timur. Hanya rombongan kita yang jadi turis waktu kita sampai disini. Sepi.
Ya iyalah, kalau dipikit pikir bukan hanya jalannya yang amburadul menuju kesini, tapi juga TIDAK ADA SAMA SEKALI petunjuk arah dalam bentuk apapun yang bisa menuntun orang awam untuk bisa sampai kemari. Bener bener butuh bantuan orang lokal yang tau jalan.
Ah tapi begitu sampai dan turun dari mobil, semua terbayarkan. kita bergumam “ajaib Tuhan, tempat ini keren banget”. Semacam grand canyon versi mini – lah.
Kita semua langsung sibuk pose dengan kamera masing-masing. Salah satu teman yang menciptakan lagu khusus untuk Pulau Sabu bahkan langsung bikin video klip-nya disini.
Tebing-tebing berwarna gradasi krem pink tua maroon kecoklatan tertata dengan cantiknya – di gawangi beberapa buah pilar batu kokoh yang konon adalah batu tempat PERUNDINGAN antar GAJAH MADA dari Kerajaan Majapahit dengan para petinggi di SABU Raijua di jaman dulu. Nama tempat ini, MAJA adalah nama panggilan Patih Gajah Mada. Tampaknya dulu Gajah Mada punya hubungan sangat khusus dengan Pulau Sabu.
Tempat ini makin keramat karena dipakai untuk bertapa dan dipakai juga sebagai lokasi pemujaan roh-roh nenek moyang dan dewa- dewa oleh warga lokal. Upacara adat juga digelar disini. Mangkanya suasana nya menjadi mistis. Tapi nggak usah takut. Kalau kesini gak usah fokus ke mistis nya, tapi fokus aja ke pemandangan indah ciptaan Tuhan-nya.
Kita harus ektra hati hati disini karena tiga hal, bukan hanya karena mistis tadi ya tapi karena pertama, banyak sekali tanaman berduri SANGAT TAJAM dimana mana. Salah gerak bisa kesangkut duri yang tajam dan berdarah. Kedua, banyak ranjau kotoran kambing dimana-mana. Dan ketiga, banyak jalur melangkah yang tampak licin dan cukup sulit dipijak.
So, just be careful and watch where are you stepping when you are here.
Di bagian depan lokasi, ada pendopo dengan pemandangan sangat bagus, memperlihatkan perbukitan dan lautan dari ketinggian. Ngaso disini ditemani angin semilir dan cemilan kacang gula yang dijual penduduk setempat kayaknya pas banget. Oiya kita juga diwajibkan untuk mengisi buku tamu yang disiapkan petugas yang menjaga lokasi.
Setelah waktunya pulang, balik lah kita ke mobil dan harus melewati jalur sadis tadi lagi. Aaaaaaaaaaa…..
Semoga suatu hari nanti ketika kembali ke si eksotis Kelebba Maja ini, sudah ada pembangunan jalan yang memadai dari pemerintah. SEMOGA.
Temen-temen yang udah baca silahkan TINGGALIN COMMENT DIBAWAH ya guys..Thank u!
the time is NOW. If you wanna go somewhere new, do it now. olivelatuputty.com/blog – @shiningliv
Halo oliv.. kapan album baru nya kaluar nih?
hi Fant, soon yaa.. akan segera keluar albumnya.. thank u for asking:)
Cool! Aku follow ya Liiiv
haiii… kok ga ada namanya commentnya hehehhee… its okay tho… thanks for reading and following:)
Bagus banget tempatnya
hey rapa… makasih udah baca.. iya bagus ya… diliat langsung memang keren banget:)
Kak tulis lagi ttang p sabu dong, biar tau lebih bnyk
hi Kiki… yes akan ditulis kok lebih banyak.. thanks for reading:)
Keren banget ka foto2 nya dan cerita sepajang traveling di kelleba. Terus nulis ya kaa.
Lisnaaaa makasih udah baca ya hehhehee iya dong pasti akan nulis terus!!! bless u
Yayyyy, yang di tgu” kwkwk
hahahaha yes Nov! akhirnya aku tulis juga yang satu ini… cerita yang lain menyusul hehehehe