Tempat pertama yang gue datengin untuk menghabiskan waktu di Milan adalah Piazza del Duomo, pusat kota Milan. Letaknya bener-bener di tengah kota, jadi kayak jantung nya Milan. Ada Gereja Katedral nya yang besar dan super cantik sebagai simbol kota dan ada plaza nya di luar, tempat orang-orang menikmati suasana. (Kebetulan pas gue disana, masih nuansa tahun baru jadi ada bazar mini. Banyak kios dadakan ngejual roti, pizza (mahal buanget pizzanya!), keju, kacang2an, kerajinan tangan, daging, dll). Intinya, Piazza del Duomo wajib didatengin kalo ke Milan.
// On January 3rd 2013, I arrived in Milan safely. The first place I went to in Milan was Piazza del Duomo. It’s the real centre of Milan. The Cathedral of Piazza del Duomo is the city symbol and the plaza outside is massive enough to become a central meeting point for everyone. I came here several times during my Milan visit. So pretty and totally a must-see if in Milan.//
Katedral Piazza del Duomo adalah yang terbesar ketiga dunia, jadi cukup gede dalamnya. Untuk masuk kedalam sih gratis, tapi untuk motret kamera harus bayar ijin kurang lebih Rp.25 ribu. Nuansa di dalam gerejanya sangat gotik, karena mungkin bentuk-bentuk patung yang ada. Btw jumlah patung di gereja ini mencapai angka lebih dari 3000 buah. Sadis ya! Dibangunnya juga lama banget katanya, kurang lebih selama 600 tahuan-an.
Disamping gedung sebelah kiri belakang gereja besar ini ada pintu lain buat orang-orang yang pengen naik ke atas gereja. Harus bayar kurang lebih Rp. 90 ribu per orang untuk naik tangga keatas -250 anak tangga- atau bayar Rp.150 ribu untuk naik lift. Sekalian olahraga, naik tangga aja kali ya…Masalahnya kita sempet nunggu lumayan beberapa jam untuk akhirnya bisa dapet giliran naik. Bukan karena rame, tapi karena lagi musim dingin, jadi ada lapisan es dilantai atapnya. Demi keamanan, mereka musti nunggu cair dulu baru turis boleh naik.
// The Cathedral is third largest Catholic Church in the world after St Peter’s in Rome and the Seville Cathedral, so it’s quite big. No entrance fee to enter the building, but I had to pay 2 € (euro) for my taking pics inside the Church. The interior of the Church is gothic and there are so many statues there (I heard around 3000 statues). After touring inside, I found out that there was another entrance door at the back (left side) of the Church, leading me to the roof. I had to pay an extra fee; 7€ for climbing the stairs (250 steps) or take the elevator for 12€. I took the stairs. The thing was I had to wait a few hours to finally get on top cause it was temporarily closed due to thin ice on the rooftop floor. (It’s winter). //
Jalan-jalan diatas atap gerejanya seru banget. Pemandangan orang-orang jalan di plaza bawah tuh unik banget kalau diliat dari atas. Kayak miniatur bohongan gitu. hehehe. Plus arsitektur yang super bagus dan pastinya pegunungan Alpen yang samar-samar keliatan dari jauh.
Nggak akan lupa cantiknya.
// On the top floor, the view was fabulous. Seriously unmatched. It was not a hundred percent bright clear day but I could see a glimpse of the Alps from afar. The view of the people walking around on the plaza below was really unique as well. Loved it. I spent more than hour up there admiring the architecture and of course the stunning view.//
Setelah puas liat gereja dari luar, dalam, bawah dan atas, waktunya main-main sama burung-burung merpati yang banyak banget jumlah di plaza depan. Rasanya bener-bener lagi di Italia. Heheheh.
Masalahnya, banyak banget orang-orang imigran yang ‘jualan’ makanan burung dengan PAKSA. Gue ditawarin makanan burung setiap 3 menit dan mereka suka maksa kita ambil. Rata-rata pada bohong bilang kalo itu gratis supaya diambil, abis itu minta duit. Gue dikasi bunga ama salah satu orang cowok, padahal udah nolak mati-matian. “Gratiss nengg ambil aja…udah jangan takut neng… , gratis!” katanya. Setelah itu bunga diambil, ya langsung minta bayar. Nyaris gue lempar tuh mawar di mukanya.
Ada-ada aja.
Selain penjual makanan burung yang super maksa tadi, ada juga para pencopet lihai yang berkeliaran. Gue liat tuh copet-copet kabur tiap ada polisi lewat. Reputasi copet Italia sangat mendunia melebihi copet di Medan 😀 Puji Tuhan gue gak kecopetan tapi sempet ngerasa banget diikutin sama beberapa cowok waktu baru keluar dari ATM. Fiuh.
// On the plaza, -the extension of the cathedral, I think- I found hundreds or maybe thousands of birds! Birds everywhere, just like I imagined it would be. I like the birds, but dislike some people (I think they are immigrants) trying to shove things in my face to buy birds foods. They all said some similar line “It’s free…take it…it’s for you! Take it bella….Don’t be scared…Free! Free! Take it!” but surely they are not free. Really should be careful with them, cause they are everywhere. I know that pickpockets in Milan are a serious risk. They are common and extremely skilled. I remember looking at a bunch of suspicious looking fellows walking away – avoiding some police patrol officers; and I believed we were followed by some guys after using the ATM!! The bottom point is, just enjoy the moment but always be alert.//
Menghabiskan waktu di Milan dan menikmati Indahnya Piazza del Duomo memang sangat menyenangkan. Tapi musti ekstra hati-hati ya!
If you want to understand what’s most important to a society, simply look at its buildings
olivelatuputty.com/blog –@shiningliv
