Waktu gue di Roma, uang habis bukan buat belanja melainkan buat MAKAN. Gue sukaaa banget makanan Italia jadi puas-puasin nyobain resto lokal yang ada di Roma dalam rangka bikin lidah bahagia.
Plus semua orang bilang bahwa untuk orang Italia, makanan adalah ekspresi cinta. Jadi emang nggak main-main.
Walhasil nemu deh satu restoran yang ‘Spagetti Oglio Olio’-nya original dan enak banget. Nemu juga satu restoran yang ‘Panna Cotta’-nya bikin gue berasa di surga saking enaknya. Ada satu resto yang ‘Fungi Risotto’-nya creamy dan super enak. Tapi dari semua resto yang gue coba, ada 2 restoran favorit di Roma yang menurut gue paling berkesan dan keberadaannya wajib di ceritain.
// When in Rome, I tried many different restaurants to satisfy my cravings for Italian food. The cheap, the expensive, the famous, the unknown, the one with awesome panna cotta, the one with a simple delicious Oglio Olio Spaghetti, the hard to find one, the easy to find, etc. Out of them all, I recommend 2 of my favorites found in Rome. Here they are://
Pizzeria Da Remo
Dari RIBUAN kedai Pizza di Roma, walau gue cuma nyoba beberapa, yang satu ini menurut gue juaranya. Susah memang nentuin satu kedai pizza sebagai yang paling enak, tapi Pizzeria Remo udah ngebuktiin eksistensinya sebagai salah satu yang terbaik selama 75 tahun buka di Roma. Tempat ini buka setiap hari kecuali Minggu dan hanya melayani untuk makan malam aja.
// There are thousands of Pizzeria in Rome. Many of them make delicious pizza so it’s pretty hard to find which one is the champion. But in my opinion, this one can be considered as one of the best. A 75 years old Pizzeria, where locals get loud and every pizza is freshly baked.//
Gue naik kereta dan turun di Metro Pyramide, terus jalan kaki kurang lebih 20-30 menit ke jalan yang namanya Piazza di Santa Maria Liberatrice. Agak nyasar kanan kiri, tapi akhirnya sampai juga di depan pintunya.
Widih, antri! Isinya orang lokal semua pula. Rasanya kita satu-satunya orang asing yang makan disini.
Pizzanya dibakar secara tradisional di bagian depan restaurant, jadi bisa keliatan waktu masuk. Gue memilih satu jenis Pizza yang di rekomendasikan, yaitu “Pizza Bianche fiori di zucca”, nomor satu di kertas menu, seharga kurang lebih Rp.100.000 waktu itu.
// Open everyday except for Sunday and serving for dinner only, this pizzeria is always packed with locals. Make sure to arrive at this classic Roman pizzeria before 8pm or be prepared to queue for its scrocchiarella (crispy thin crust) Roman-style pizza. I ordered “Pizza Bianche fiori di zucca” (white pizza with anchovies and zuccini flower as toppings) for only Euro 7,5 and it tasted really different but yummy. Astonishingly delicious pizza, crispy and probably the greatest pizza I have ever tasted. Location? Piazza di Santa Maria Liberatrice, 20 mins walk from Pyramid Metro Station. Recommended!!!! //
Yang dateng ialah pizza tipis berwarna putih dengan potongan ikan asin dan bunga zuccini diatasanya. Nah lohh…apaan nih? Nggak biasa amat yah. Gue gigit yaa…agak takut-takut juga gigitnya, takut nggak enak. Hahahaha. Ternyata pas dimakan enak lohhhh…unik bener, beda dari semua jenis pizza yang pernah gue coba seumur hidup.
Tempat ini penuh sesak dengan orang lokal dan pilihan pizza nya cukup banyak untuk bisa bikin orang bingung memilih. Highly recommended!
Il Tunnel Restaurant
Roma lagi hujan deras waktu gue bela-belain naik Metro terus lanjut jalan belok kiri, belok kanan belok kiri nyari dimana restaurant yang satu ini berada. Karena payung gue kekecilan, badan gue udah separuh basah waktu akhirnya sampai disini.
Restaurant yang satu ini disarankan oleh orang lokal jadi gue pikir wajib coba yahhh walau letaknya agak jauh dari pusat kota. Dari depan bentuk resto ini nggak meyakinkan, cuma kayak resto kecil ditutup gorden. Tapi kalo masuk, nggak akan nyesel.
// It was heavy rain when I was trying to locate this restaurant. I needed to be here cause some locals told me it’s worth every penny. The outside look of this place is not impressive, but don’t let that scare you away.//
Begitu didalam, hal pertama yang gue pesen ialah WINE untuk menghangatkan diri. Omg, buat info, harga anggur di Italia tuh super murah ya, jadi kalo mesen jangan segelas karena nanggung. Minimal 250 ml, atau seliter sekalian (satu botol). Itupun pasti hanya seharga kurang dari Rp.100.000. Di Il Tunnel, pilihan anggurnya juga banyak banget dibanding resto-resto lain yang pernah gue kunjungin.
// I ordered a full course meal here. Bruschetta for appetizer, Spaghetti Ai Frutti di Mare (seafood spaghetti) for main and their Affogato (home made custard ice cream drizzled with espresso coffee) as dessert, PLUS a bottle of red wine (their wine selection was great and CHEAP) and a cup coffee. Maybe I was hungry. //
Di restaurant ini, gue niat banget mesen lengkap dari menu pembuka (Bruschetta), menu utama (Spaghetti Ai Frutti di Mare) dan menu penutup (Affogato), plus wine dan kopi. Mungkin laper karena keujanan ya… heheheh. Tapi semua nya tidak mengecewakan, enak dan sangat recommended.
Pokoknya yang bikin berkesan di Il Tunnel ialah suasananya yang nggak terlalu ramai, harganya yang sangat terjangkau (kurang dari Rp.500.000 makan puas berdua), makanan yang otentik dan HOME COOKED banget rasanya, pelayanannya yang menyenangkan, pilihan makanannya yang variatif, dan pastinya ini adalah salah satu resto favorit orang lokal –> dari orang kaya sampai supir-supir taksi setempat (katanya) semua suka kesini.
// The taste? No wonder it’s one of the locals faves. Very good and authentic home cooked food with affordable price, friendly attentive staff, nice atmosphere, and basically excellent. If you’re in Rome, just stop by at Via Arezzo 11 and take time to enjoy it. It’s truly a complete taste of Rome. Highly recommended!!! //
Gue sangat suka restaurant ini. Favorit. Cuma satu peringatan ya, kalau pesen “Affogato”-nya (es krim dituangi espresso coffee) disini, harus siap untuk mencoba ledakan rasa es krim baru dilidah yang sama sekali BEDA dengan rasa es krim a la orang Indonesia pada umumnya.
Penasaran kayak apa? Silahkan langsung ke Il Tunnel, Via Arezzo 11 – Nomentano; kalau pas berkunjung ke Roma, Italia, dan rasakan sendiri.
I take Italian Food very seriously!
olivelatuputty.com/blog @shiningliv