Checking Out Perpustakaan Apung Terbesar Dunia

Dari gue kecil, mama suka cerita tentang satu kapal yang keliling dunia untuk misi yang mulia yaitu memberi pendidikan, harapan, dan bantuan kepada orang miskin dan orang yang membutuhkan di setiap negara yang dikunjunginya, Kapal ini juga dikenal sebagai “Toko buku dan perpustakaan apung terbesar di dunia”. Gue cuma bisa ngelongo aja dan bilang “wwwooow keren banget Ma….”. 

Dan sekarang pas gue udah gede, gue denger si kapal ini lagi berlabuh di Singapura. Kesempatan pun tiba untuk bisa ngeliat dengan mata kepala sendiri kapal yang selama ini hanya ada di imajinasi. Nama kapal ini adalah “Logos Hope”.

// The one ship that I think is the most inspiring ship ever, had finally docked in Singapore, and I had the chance to get on board. YES!!! The name of the ship is “Logos Hope” and it is known as “the world’s largest floating library”. I have heard about this ship since I was a little girl from my Mom, so I got excited to check it out my self. //

Yang membuat kapal ini spesial ialah bahwa didalam kapal ini ada 400 orang awak kapal yang semuanya adalah sukarelawan. Mereka perwakilan dari 50 negara yang berbeda (termasuk orang Indonesia pun ada) dan mereka sama sekali tidak digaji untuk bekerja disini. Rata-rata mereka disponsori oleh orang lain atau oleh diri sendiri. Intinya, mereka mengabdikan diri dan profesi mereka untuk menolong orang lain yang mereka temui di seluruh dunia.

Setiap kali kapal berlabuh, mereka akan pergi menolong orang miskin, memberi harapan kepada wanita tunasusila, menggelar acara untuk anak cacat, memberi pengobatan gratis, dan pastinya memberi kesempatan masyarakat untuk terlibat dalam memberi donasi lewat pembelian buku yang mereka jual. Nggak main-main, buku yang mereka bawa ada lebih dari 500 ribu buah, terdiri lebih dari 6000 judul yang berbeda.

// What makes “Logos Hope” special? Picture this. The boat sails around the world with 400 volunteers from 50 different countries (including Indonesians!) and over 500 thousands amount of books. Those 400 volunteers (consist of engineers, doctors, chefs, teachers, nurses, and many other professions) are not paid at all. They are supported by their own money or from support from others. They have the noblest mission, which is to spread HOPE, love, and knowledge, everywhere in the world. In every country the ship docks, they run a book fair, engaging in community outreach, giving free medication and counseling sessions, and also make charity projects to help the poor. //

Perpustakaan Apung Terbesar Dunia

Perpustakaan Apung Terbesar Dunia

Menurut sejarah, kapal luar biasa ini dimiliki sebuah badan amal di Jerman, bernama GBA (“Good Books for All” – terjemahan: Buku Baik untuk Semua). Kapal pertama mereka bernama “Logos”. Kapal ini kemudian karam karena menabrak karang namun semua penumpang selamat. Kapal kedua ialah “Doulous”. Nah ini lah kapal yang selalu mama sebutin ke gue.

Kapal “Doulous” memegang rekor sebagai kapal tertua yang masih berlayar di laut lepas, karena dibangun hanya 2 tahun setelah kapal “Titanic”. Kapal “Doulous” harus berhenti berlayar karena akhirnya dinilai sudah terlalu usang. Kapal ketiga ialah “Logos II” yang berlayar ke 81 negara berbeda sebelum akhirnya pensiun di tahun 2008. “Logos Hope” adalah kapal ke-4 alias kapal terbaru. Katanya sih bakal ada kapal yang lebih baru lagi nantinya.

// A little history, the ship is owned by The German charity, GBA (“Good Books for All”), and “Logos Hope” is actually the 4th ship. The first ship was “Logos” but it sank in 1988. Miraculously, no life was lost. The second ship was “Doulous”, an old ship that was built just 2 years after the Titanic. After several years, it was not allowed to sail anymore because of its age. The third ship is “Logos II”. This one welcomed more than 10 million visitors on board with stops in 350 ports of call in 81 countries. The ship was sold on October 2008, and the work is carried on by the replacement, “Logos Hope”. //

Mendarat di Singapura pas Tahun Baru Cina 2014, tanggal 1 Februari gue berangkat ke Vivo City tempat kapal ini berlabuh. Begitu mendekat, gue kesenengan sendiri. Wah, ini dia kapalnya. Gede banget yak! Antrian orang cukup panjang untuk masuk ke kapal karena memang tidak dipungut biaya alias gratis.

Begitu masuk, sambutan pertama langsunglah si toko buku yang menjual (dengan harga SANGAT MURAH) berbagai jenis buku bermutu. Habis beli buku, gue mendaftarkan diri untuk ikut tur keliling kapal seharga Rp.47 ribu per orang. Grup tur gue yang terdiri dari 8 orang (ada yang dari Singapore, India dan kita Indonesia) dipimpin oleh tour leader bernama HuiMin, seorang cowok Korea yang sudah ikut berlayar selama 2,5 tahun dan tau semua info tentang kapal ini.

// When I heard that for Chinese New Year 2014 “Logos Hope” will dock at Vivo City in Singapore, I flew to Singapore right away on February 1st  JUST to be on it. It’s extra special. 

I got there at around 11am, and the queue was quite long, maybe because there’s no entrance fee. I went straight to the book fair and found more than 6000 titles of books. Awesome. I always get so happy near books. I shopped for some books of course and signed myself for a tour around the ship. For this I had to pay SGD 5 per person. My 90 minutes tour is joined by 8 people and guided by one member of the ship crew, a young man from South Korea, HuiMin.  We’re lucky because he is not a new guy on the ship. He’s been on board for 2,5 years, been to 14 countries with the ship, knows his way around, and loaded with details of information.//

Perpustakaan Apung Terbesar Dunia
bukan toko buku biasa, karena juga merupakan Perpustakaan Apung Terbesar Dunia

 

Perpustakaan Apung Terbesar Dunia

Perpustakaan Apung Terbesar Dunia

HuiMin orangnya baik banget. Dia cerita bahwa dia sendiri merasa bahwa dia orang yang sangat beruntung karena sudah mengenal Tuhan sehingga punya harapan hidup. Karena itulah dia merasa terpanggil untuk memberikan hidupnya untuk membantu orang lain menemukan harapan hidup. Jadi dia gabung deh di Kapal “Logos Hope”. Sejauh ini, dia sudah mengelilingi 14 negara bersama “Logos Hope”.

“Disini kita belajar untuk saling melayani dan belajar merendahkan hati” katanya. “Contohnya aja, kalau ada seorang sarjana atau dokter yang bergabung di kapal dan dapet tugas selama 1 tahun untuk cuci piring selama berlayar. Dia harus cuci ratusan bahkan ribuan piring setiap hari. Butuh orang yang rendah hati untuk itu” kata HuiMin sambil memperlihatkan dapur dan ruang makan “Logos Hope” yang gede.

Kita dibawa keliling ke hampir semua bagian kapal termasuk bagian kemudi! Keren banget karena gue bisa nyobain pegang kemudi kapal dan pake baju nahkoda. Hohoho. Kita juga dijelasin tentang seluk beluk kapal, diliatin foto-foto aktifitas kapal selama keliling dunia dan ketemu dengan banyak sukarelawan lain yang rata-rata masih muda-muda banget.

// We were taken to different parts of the ship including the ship’s bridge! I got to play captain with the hat and the jacket as well. Nice. HuiMin told us that he decided to join “Logos Hope” because he knew that when he received God’s love in his heart for free, so he must give it freely to other people as well. A ministry in “Logos Hope” would be the best option to do so. He told us that every volunteer is taught to be humble and compassionate by every experience encountered. 

“For example, if one gets a duty to wash plates on board. He/she has to wash hundreds to thousands of plates daily. It takes humility to do that. We learn to serve one another in love”. He said. //

Perpustakaan Apung Terbesar Dunia
hello Hui Min

 

Perpustakaan Apung Terbesar Dunia
i left a note for “Logos Hope”

 

Perpustakaan Apung Terbesar Dunia

this is me, playing captain of the day!

 

LOGOS HOPE, Kapal sekaligus Perpustakaan Apung Terbesar Dunia

Gue sangat terinspirasi selama keliling kapal “Logos Hope”, si perpustakaan apung terbesar dunia, yang penuh dengan orang-orang hebat. Hidup emang nggak bisa egois. Arti hidup justru ditemukan ketika kita bisa berbagi dan bisa menolong orang lain tanpa pandang bulu dan tanpa butuh balasan.

Sehabis Singapura, kapal ini akan menuju Thailand, Hongkong dan Jepang. Semoga beberapa tahun didepan bisa mampir juga ke Indonesia. Amin.

// Oh I cannot tell you how much I was more inspired during the tour. “Logos Hope” is not just a floating bookstore slash library but it carries a way larger mission. The ship makes me more realize that life is never about our selves only. It is about sharing hope to other people in need out there. I am glad I made the effort to get on board. Hopefully someday “Logos Hope” will dock somewhere in Indonesia. //

Guys, please scroll down some more to leave your comments…thank u:)

Subscribe to Blog via Email

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Many ships are built for war, today I am visiting a peace shipJoaquim Chissano (while talking about “Logos Hope” in 2002)

olivelatuputty.com/blog  –@shiningliv

(4) Comments

  1. Elies says:

    Oliveeee…betapa beruntungnya dirimuuu…gak sempet berlabuh di indonesah yak..

    1. Gue berharap mereka ke Indo juga.. tapi ternyata nggak Lies:( thank u udah baca blog ku, aku kirim form subscribe ya.. tinggal confirm aja hehehe thanks Lies:*
      stay contact ya!

  2. Asikkkk banget olip, msh ada gak?

    1. udah cabut syan, muter keliling dunia lagi..kemaren mereka mampir Singapore beberapa hari doang

Post Your Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

error: Content is protected !!

FOLLOW OLIVE'S TRAVEL BLOG  

free travel stories & ideas, directly to your email

 

Success! Please open your EMAIL and click "CONFIRM FOLLOW"

There was an error while trying to send your request. Please try again.

You have subscribed. An email will be sent for you to CONFIRM. Thank You