Amed Bali, Underwater.

Untuk snorkeling di Amed Bali, gue bayar Rp.300.000. Itu adalah jumlah untuk bayar nelayan yang nyewain kapal jukung-nya, dan nambah Rp.20.000 per orang untuk nyewa alat snorkel-nya. Dengan harga segini, kita dibawa ke 2 buah lokasi snorkel yang ada di Amed. Jujur ya, menurut gue ini mahal loh. Bingung juga kenapa harga lokal kok mahal banget, curiga dikibulin sebenernya. Tapi ya sudahlah ya, gue baca di brosur yang ada emang tulisannya segitu.

Begitu lepas dari pantai dan sampai ke lokasi, gue makin ngerasa agak rugi karena sebenarnya lokasi snorkel di Amed itu cuma 30 meter-an dari bibir pantai. Tapi ya harus tau pantai yang mana. Itu dia PR-nya. Buat gue yang di Amed cuma sehari, ribet banget nyari-nyari lokasi sendiri. Mending bayar aja, dibawa pake perahu kesitu, trus beres deh.

Snorkeling in Amed is very easy to do. If you stay at the right place you do not need to hire a boat. You can walk to the beach, and snorkel directly from there. In my case, I rented a fisherman’s ‘Jukung’ (boat) for US$ 30 to take me to 2 different snorkeling areas. I did that because I stayed in Amed for only a day, and didn’t have much time to figure out the exact snorkeling area by myself. If you have more time, do your homework, and you will only have to spend US$ 2 to rent the snorkeling gears.


hills with waterfalls -Amed

 

Si nelayan dan jukungnya berhenti di suatu pantai yang sudah dipenuhi banyak bule lagi snorkel. Ternyata ini adalah lokasi kapal karam Jepang yang cukup terkenal di Amed. Ada sebuah tali yang diikat ke kapal karam tersebut dan menyembul di atas air sebagai tanda lokasinya. Gue cupu banget, di awal nggak ngenalin kalo itu kapalnya. Sementara yang lain udah sibuk foto-foto dan menikmati indahnya kapal, gue sibuk nanya “Mana kapalnya? Mana kapalnya?”

Setelah mengamati, baru deh ngeh mana bagian-bagian kapal karam tersebut. Bagian kapal yang tersisa sudah ditumbuhi banyak terumbu karang dan menjadi tempat persembunyian ikan-ikan cantik yang cukup banyak jumlahnya. Untuk orang baru di dunia bawah laut kayak gue, ini pemandangan baru yang cantik.

The first location was the Japanese Shipwreck in Banyuning. It’s small ship at 20m from the beach, full with corals and lots of fish. I am new to the underwater world, so it’s my first time witnessing a shipwreck like that. It’s pretty cool I am telling you. The large propeller is still attached and is coated with marine growth so it took some times for me to actually recognize what it is. Overall it’s pretttyyy!! Me likey.

Snorkeling di Amed Bali

Lokasi kedua nggak terlalu jauh dari sana. Airnya lebih jernih ketimbang di tempat kapal karam tadi (atau mungkin karena sinar matahari menembus masuk ke dalam air, jadi lebih terang), dan ikan plus terumbu karangnya cukup banyak juga. Berenang sana, berenang sini, ngerasa hepi, dan spontan gue mulai nyanyi. Yang disebut nyanyi pastinya lebih mirip bergumam kali ya, soalnya kan di mulut gue ada alat snorkel buat nafas.

Uniknya, begitu gue mulai “nyanyi”, ratusan ikan yang tadinya cuma numpang lewat doang tiba-tiba berenang di sekitar gue dan gak mau pergi. Semakin keras gue nyanyi, semakin mereka ngerubungin gue. Seru bangetttttt!!! ‘Konser’ tunggal gue selesai, mereka pun kabur semua. Pengalaman unik yang menyenangkan. Haha!

Second location was near from the shipwreck. The water was shallow and there were so many fish and colorful corals here. Out of happiness in my heart, I started to sing…or shall I say making noises inside the water. And believe it or not, when I was ‘singing’ underwater, the fish were drawn to me. The louder I sang, the closer they got. Seriously! They swam all over me during my little ‘concert’ underwater. When I am done, they swam away. What a unique experience! HA!

Snorkeling di Amed Bali

Snorkeling di Amed Bali

Snorkeling di Amed Bali

Snorkeling di Amed Bali
the little ‘concert’ when Snorkeling di Amed Bali

 

Selesai snorkeling, hujan turun cukup deras. Katanya sih sudah satu minggu ini hujan terus di Amed. Keliatan sih memang awannya mendung sejak detik pertama sampai di Amed. Mereka bilang banyak orang yang membatalkan snorkeling karena ombak besar akibat hujan. Jarak pandang di bawah air pun jadi terbatas. Beruntung banget hari ini sempat snorkeling.

The rain fell pretty hard after we’re done snorkeling. The fisherman said that it’s been a rainy week in Amed, so the wave was rough. Some snorkeling trips were cancelled due to the weather that week. Oh, we’re lucky.

After a quick rinse, I enjoyed my “Grilled Barracuda Fish with Balinese Sauce” for lunch at one of the restaurants before hitting the road, back to Denpasar. Amed, I know I only had a little bite of your beauty. Need to come back for more next time.

grilled barakuda plate

 

Sebelum balik ke Denpasar, gue sempetin nyobain ikan Barakuda panggang dulu di salah satu restaurant yang ada. Sambil makan, kepikiran kalo ada beberapa spot snorkeling yang belum sempat di datengin di Amed. Kayaknya harus balik lagi nih untuk snorkeling di Amed Bali.

Ps: Harga yang tertera di atas sesuai kunjungan gue di tahun 2013 ya guys.

for now, I am happy snorkeler 

 olivelatuputty.com  – @shiningliv

Post Your Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

error: Content is protected !!

FOLLOW OLIVE'S TRAVEL BLOG  

free travel stories & ideas, directly to your email

 

Success! Please open your EMAIL and click "CONFIRM FOLLOW"

There was an error while trying to send your request. Please try again.

You have subscribed. An email will be sent for you to CONFIRM. Thank You