Jalan-jalan di Volendam, the Fish Town

Denger-denger sih hampir semua orang Indo yang ke Belanda pasti akan sempet-sempetin mampir ke kota ini. Volendam namanya.

Karena pengen tau kenapa, gue sebagai orang Indo juga menyempatkan diri hadir ke Volendam. Dari Amsterdam deket banget, cuma setengah jam naik bus umum (yang nomor 116 atau 118, naiknya dari bagian belakang stasiun kereta pusat Amsterdam).

Begitu sampai, kesan pertama langsung suka. Soalnya kotanya kayak kota bohongan, kayak kota buatan untuk tempat tinggal Barbie. Hehehe. Untung gue datang pas lagi musim dingin, sehingga nggak terlalu rame seperti yang biasanya kata orang-orang.

// Every Indonesian will usually visit Volendam if they go to Holland. It’s a small town, thirty minutes away by bus from Amsterdam (bus number 116 or 118 from outside Central Station). As an Indonesian, of course I took time to visit as well. My first impression of this town was that it was really adorable. It looked like a fake town, like a setting in a movie or something. 😀 Luckily it’s winter, so it wasn’t nearly as busy as I’m sure it gets in the middle of summer. //

volendam
welcome to VOLENDAM

 

Tempat pertama yang didatengin pastinya toko jual ikan. PENTING dan WAJIB. Kenapa? Soalnya sebutan Volendam ialah kota ikan, jadi ikannya kudu dicoba ya kan. Apalagi gue pecinta ikan. Di Bandung yang jauh dari laut aja gue selalu cari ikan buat dimakan, apalagi disini.

Gue mesen 1 porsi menu terfavorit mereka yaitu ikan haring MENTAH (yes ikan haringnya  mentah, tapi rasanya enak banggeettt!) yang disajiin sama acar dan bawang bombay. Gue juga mesen satu porsi ikan Kod goreng disajiin sama mayo. Total Rp.115.000.

Rasanya? JUARA umum! Enak banget. Kalau harganya agak lebih murah, mungkin gue udah borong plus bungkus kali.

// First place to hang out here for me of course was the fish store. As a fishing town, Volendam is famous for the fish. Fresh delicious fish!! Me likeeeyyyyy!! I ordered a portion of raw fresh Herring Fish, served with pickles and chopped onion. YUM~~ and I added a portion of deep fried cod (kibbeling in Dutch Language) served with mayo for 9 euro. Super YUM!//

volendam

foto baju tradisional belanda di volendam
penampakan ikan Kod goreng

 

foto baju tradisional belanda di volendam
Ini bentuk ikan haring mentahnya. RAW fish has never tasted this GOOD

 

Perberhentian selanjutnya ialah kios foto. Kenapa? Karena Volendam selain terkenal dengan kota ikan, juga terkenal sebagai kota studio foto pakaian tradisional Belanda. Pernah nggak sih kalian pas lagi bertamu di rumah keluarga Indonesia yang sudah pernah ke Belanda, terus ngeliat ada foto keluarga yang lagi memakai baju nasional / baju tradisional Belanda? Kalo kalian tau yang gue maksud, nah, kemungkinan besar mereka fotonya tuh di studio foto di Volendam.

Aktifitas turis banget lah pokoknya.

Ya mumpung gue juga lagi disini, ya artinya WAJIB dan PENTING untuk ikutan foto baju tradisional belanda di Volendam ini juga ya kan? Dengan harga Rp. 250.000, gue didandanin pake baju tradisional lengkap dengan bunga tulip dan sepatu kayu, dan difoto beberapa kali. Hasilnya langsung dicetak dan dikasih ke kita, tinggal pilih mau yang besar satu, atau kecil tapi dapet 2. Gue pilih yang 10R satu aja.

Untuk info, ada beberapa foto orang Indonesia yang dipajang di kios foto yang gue datengin ini. Salah satunya ialah foto artis lawas 80-an Indonesia bernama mbak Maya Rumantir. Nggak ragu lagi, pasti orang Indonesia adalah salah satu klien terbanyak mereka. Eh siapa tau foto gue juga bisa kepajang disitu.. amin.. hehehe

Btw seneng juga rasanya punya foto made in Volendam ini.

// Next stop was the photo shop. It’s the place to rent traditional Dutch costumes and being taken a photograph of. Indonesians who have been to the Netherlands usually have a photo or more of a whole family dressed in traditional Dutch costumes. Well those photos are mostly taken here in Volendam. It’s famous for it. Out of so many photo shops, I just chose the first one I found.

I recognized a photo of Ronaldo, the football star, and a photo of an Indonesian socialite Maya Rumantir on the walls. Hm. The owner dressed me up with the traditional clothing (by the way, the locals in Volendam sometimes still use this outfit on daily basis), complete with Tulips flower and wooden shoes, and took some photos of me. I had to pay 20 euro and she gave me a printed copy of the photo (10R size) – (there’s a choice for one big photo printed or two small ones). Yeay! I finally have one to hang on my wall. //

 

foto baju tradisional belanda di volendam
a lady dressing a costumer

 

foto baju tradisional belanda di volendam
Okay, this is an over excited face of mine. Tenang, bukan foto gue yang ini kok yang gue minta di cetak. hehehe — (foto baju tradisional belanda di volendam)

 

Selanjutnya, setelah difoto, gue jalan-jalan aja keliling kotanya yang emang nggak begitu besar. Masuk mall, nyebrangin jembatan-jembatan kunonya, ke pelabuhan pinggir laut, mampir toko-toko oleh-oleh, dll.

Orang-orang disini sangat ramah! Gue dikasih peta gratis oleh salah satu toko supaya bisa maksimal mengenal Volendam. Sambil makan cemilan, jalan sana jalan sini asik juga.

// Next, I wandered the streets, and checked out the shops and restaurants near the harbour. Shopping for souvenirs can be done here. I asked for a map of the town, and it was given to me freely by one of the shops. The people were really friendly. I passed by the cute houses, the backstreet of the old town, and a few of the traditional Dutch bridges.//

Ada satu tempat terakhir yang WAJIB dan PENTING didatengin, hanya untuk kepentingan difoto karena gue norak, yaitu kincir anginnya. Kenapa? Ya karena kalau ke Belanda, yang ikonik kan kincir anginnya. Jadi musti ada snapshotnya ya kan.

Di Belanda memang banyak kincir angin. Ada lebih dari seribu buah kincir angin tersebar di seluruh negara. Mumpung nemu satu nih di Volendam yang cukup besar dan bagus buat di foto, jadi gue bela-belain mampir sebelum cabut. Sayangnya waktu gue sampe, kincir anginnya lagi tutup. Tapi ya masih bisa foto di depannya.

Detik-detik berikutnya, langit mulai gelap dan hujan rintik mulai makin deras, jadi saatnya gue untuk naik bis balik ke Amsterdam.

Seneng banget udah bisa plesir disini, makan ikan yang enak, plus foto baju tradisional Belanda di Volendam yang cantik. 

// Finally, I went to the windmill as my one last stop before going back to Amsterdam. It is located outside the town center and still reachable by foot. But it was a windy and drizzly day, so I preferred to take a bus to get there. The Dutch built the windmills for industrial purposes and there are about one thousand of them in the Netherlands. This one in Volendam is one of it, and it is quite big and pretty. Some photos of me with this most famous Dutch icon is a must. oh Windmill, smiiillleee ☺//

 

 

me and the windmill

 

 

True confession: I will go wherever there’s fish. 

olivelatuputty.com/blog –@shiningliv

Post Your Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

error: Content is protected !!

FOLLOW OLIVE'S TRAVEL BLOG  

free travel stories & ideas, directly to your email

 

Success! Please open your EMAIL and click "CONFIRM FOLLOW"

There was an error while trying to send your request. Please try again.

You have subscribed. An email will be sent for you to CONFIRM. Thank You